Kamis, 12 November 2015

PRIMER KOPERASI (PRIMKOP)


                                                                   Lampiran “E” Laporan Pertanggung Jawaban
DENMA MABES TNI                              Pengurus Primkop Denma Mabes TNI
PRIMER KOPERASI                                Pada RAT ke XXVI Tahun Buku 2014








 



LAPORAN SISA HASIL USAHA
PER 31 DESEMBER 2014
PENERIMAAN
1.     Penjualan                                                                      Rp  1.261.863.550,00
Harga Pokok
-         Persediaan Awal                         Rp    126.415.630,00
-         Pembelian Jan s.d Des 2014       Rp 1.235.347.376,00
-         Jumlah Persediaan                      Rp 1.361.763.006,00
-         Persediaan Akhir                         Rp    170.843.309,00
Harga Pokok Penjualan                                             Rp  1.190.919.697,00

Laba Kotor                                                                Rp        70.943.853,00

2.     Pendapatan Lain-lain
-         Jasa Plat Nomor                          Rp      56.700.000,00
-         Jasa Giro                                      Rp        6.021.500,68
-         Jasa Pinjaman                              Rp    534.959.700,00
-         Jasa Usaha Toko                          Rp      71.820.500,00
-         Jasa Kursi                                     Rp        5.727.500,00
-         Jasa lain-lain                                 Rp      65.927.240,00
-         SHU Th.2013                                Rp    508.708.000,00
-         Pendapatan diluar usaha               Rp    579.292.462,00
                                                             
                                                                            Rp  1.829.156.902,68
          Jumlah Pendapatan                                               Rp  1.900.100.755,00

BIAYA-BIAYA
-         Biaya Lembur                              Rp       5.876.000,00
-         Biaya Transport                          Rp     12.023.736,00
-         Biaya Pemeliharaan                    Rp       4.346.950,00
-         Biaya Intensif Pengurus              Rp     68.600.000,00
-         Biaya Jamuan                              Rp       7.322.301,00
-         Biaya Materai                              Rp          375.000,00
-         Biaya Foto copy/ATK                  Rp       8.203.850,00
-         Biaya RAT Tahun 2013                Rp     60.091.100,00
-         Biaya Cetak                                 Rp       6.565.000,00
-         Biaya Kantor                                Rp     10.503.500,00
-         Biaya Intensif Juyar                     Rp     17.300.000,00
Jumlah                                                    Rp    201.207.437,00
Jumlah Pindahan                                    Rp   201.207.437,00
-         Biaya Bank                                   Rp        1.073.297.32
-         Biaya Intensif Auditor                  Rp      24.000.000,00
-         Biaya Pendidikan                          Rp      46,350.000,00
-         Dana Sosial Kematian                   Rp        7.500.000,00
-         Dana Pembangunan Daerah          Rp      10.700.000,00
-         Penyusutan Inventaris                   Rp      47.895.280,00
-         Biaya Akuntan                               Rp      12.000.000,00
-         Biaya Bingkisan/THR                   Rp    339.850.000,00
-         Dana Pengurus                              Rp      52.154.000,00
-         Dana Pegawai                              Rp      52.154.000,00
                                                   Rp 794.884.014,32



Sisa Hasil Usaha                        Rp 1.105.216.741,36
PEMBAGIAN SHU
Sisa Hasil Usaha Tahun 2014                                 Rp 1.105.216.741,36
Pembagian SHU menurut AD/ART sebagai berikut :
1.     Cadangan                      30%   x  1.105.216.741,36 =    Rp    331.565.000,00
2.     Menurut Jasa                20%   x  1.105.216.741,36 =    Rp    221.043.350,00
3.     Menurut Simpanan      20%   x  1.105.216.741,36 =    Rp    221.043.350,00
4.     Dana Pengurus             7,5%  x  1.105.216.741,36 =    Rp      82.891.250,00
5.     Dana Pegawai               7,5%  x  1.105.216.741,36 =    Rp      82.891.250,00
6.     DPDK                           2,5%  x  1.105.216.741,36 =    Rp      27.630.419,00
7.     Dana Pendidikan          7,5%  x  1.105.216.741,36 =    Rp      82.891.250,00
8.     Dana Sosial                  5%     x  1.105.216.741,--  =    Rp      55.260.850,00

Jakarta, 31 Desember 2014
A.n. Pengurus Primkop Denma Mabes TNI

                Sekertaris                 Ketua                            Bendahara

Eliani Purba, SE    Deti Hendrayati, SE            Rokhamin

Sumber : Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus PRIMKOP, Denma Mabes TNI Primer      Koperasi. Jakarta, 2014


Nama Kelompok :
Bima Baharudin    (22214170)
Dyaning Sukmorani (2D214188)
Emma Ratna Puri   (23214560)
Eni Susilo Wati   (23214580)
Fitri Apriyanti   (24214311)

Kelas : 2EB09

Proses Mendapatkan Koperasi


PROSES MENDAPATKAN KOPERASI

Kami dari kelompok 2 ingin berbagi sedikit cerita kami tentang proses kami mendapatkan koperasi.pertama setelah dibagikan kelompok tersebut kami berlima langsung rembukkan koperasi mana yang akan kita datangi untuk dimintai informasi,bagaimana cara mendapatkan informasi dari koperasi tersebut dll.jadi kita putuskan untuk kita berlima saling mencari koperasi,sebisa mungkin kita berlima minta tolong pada siapapun entah itu orang tua,saudara,teman yang berkerja di koperasi.
Sampai satu minggu berlalu kami belum juga mendapatkan koperasi,dan aku baru teringat pada Ayahku kalau di kantornya terdapat koperasi dan pasti ayahku mempunyai kenalan yang berkerja di koperasi tersebut.akhirnya aku coba berbicara pada Ayahku dan Ayahku mau membantu dan dia akan menanyakan pada temannya di koperasi tersebut.
Keesokkan harinya aku segera memberitahu kepada teman-teman kelompokku kalau aku sudah minta bantuan pada Ayahku untuk mendapatkan informasi dari koperasi dan ternyata dua orang temankku Dyanning dan Eny juga ada yang sudah mendapatkan bantuan dari teman dan saudaranya dan kami berlima tinggal menunggu konfirmasi selanjutnya.
Setalah hampir seminggu kami menunggu konfirmasi dan akhirnya koperasi yang di rekomendasikan oleh Eny  telah di setujui,koperasi yang Dyanning cari juga telah  setuju untuk dimintai informasi,tetapi sebelum kami berangkat ke koperasi yang di rekomendasikan,ternyata Ayahku juga mendapatkan konfirmasi dari koperasi yang ada dikantornya.
Kami merasa senang karena kami telah mendapat 3 referensi koperasi yang bisa kami mintai informasi.setelah banyak pertimbangan akhirnya kami putuskan untuk mengunjungi koperasi yang ada dikantor Ayahku.lalu hari selasa tanggal 3 November 2015 kami berangkat ke koperasi yang ada dikantor Ayahku yang berada di Cilangkap Jakarta Timur sebelumnya kami berkumpul di Mcd Kelapa Dua,lalu setelah semuanya kumpul kami sama-sama berangkat ke Primkop (Primer Koperasi).Ayahku yang juga sudah menunggu di kantornya membantu kami bertemu dengan rekan-rekannya yang mengurus koperasi tersebut.setelah banyak berbincang dengan teman Ayahku akhirnya pengurus koperasi tersebut mau memberikan beberapa data seperti struktur organisasi,SHU,Data Piutang dll.setelah dirasa data yang kami inginkan sudah cukup lalu kami pulang ke rumahku untuk berbagi tugas .setelah semuanya telah dibagikan lalu teman-temanku pulang kerumahnya masing-masing.terimakasih

Nama Kelompok :
Bima Baharudin (22214170)
Dyaning Sukmorani ( 2D214188)
Emma Ratna Puri (23214560)
Eni Susilo Wati (23214580)
Fitri Apriyanti ( 24214311)

Kelas : 2EB09

Rabu, 07 Oktober 2015

Pola Manajemen Koperasi

POLA MANAJEMEN KOPERASI

Materi :

Pengertian Manajemen
Menurut G. Terry, mendefinisikan bahwa :
“Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan penggunaan suatu ilmu dan seni yang bersama-sama menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan”.

Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama dan diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterahkan anggotanya.
Jadi manajemen koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.

Dalam mencapai tujuan bersama tentu saja Koperasi membutuhkan sistem manajemen yang baik dan sistem tersebut bisa kita terapkan dengan mengikuti fungsi manajemen.
Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur sosial di dalamnya.

Unsur – Unsur social
         Unsur sosial yang terkandung dalam prinsip koperasi lebih menekankan kepada hubungan antar anggota, hubungan anggota dengan pengurus, tentang hak suara, cara pembagian dari sisa hasil usaha dan sebagainya seperti yang dapat kita lihat dalam:
        Kesamaan derajat yang diwujudkan dalam “one man one vote” dan “no voting by proxy”.
        Kesukarelaan dalam keanggotaan
        Menolong diri sendiri (self help)
        Persaudaraan/kekeluargaan (fraternity and unity)
        Demokrasi yang terlihat dan diwujudkan dalam cara pengelolaan dan pengawasan yang dilakukan oleh anggota.
        Pembagian sisa hasil usaha proporsional dengan jasa-jasanya.
Sedangkan Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu:
a). Anggota
   b). Pengurus
   c). Manajer
   d). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan
       
Fungsi-fungsi Manajemen menurut G Terry :
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Actuating (Penggerakan untuk bekerja)
d. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)

Skema
 
Penjelasan :
A.     PERENCANAAN (PLANNING)
Pengertian dan Arti penting “Perencanaan” adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan.Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan hendaknya orang harus berfikir dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana cara melakukannya serta tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Oleh karena itu perencanaan sangat penting bagi organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.

Syarat – Syarat Perencanaan yang baik
a)      Berdasarkan pada alternative
Agar dapat menetapkan perencanaan yang baik maka sebelumnya agar disusun berbagai alternative, misalnya untung dan rugi kelebihan dan kekurangannya, kendala dan dukungannya, sehingga dapat menentukan perencanaan yang paling baik.

b) Harus realistis
Bila perencanaan tidak realistis, mungkin baik diatas kertas saja akan tetapi tidak dapat dilaksanakan dalam prakteknya.
Misalnya : keterbatasan dalam teknologi, keterbatasan sumber dana, tenaga kerja, dsb.

c) Harus ekonomis
Disamping keterbatasan diatas, juga harus mempertimbangkan tingkat ekonomis dalam suatu rencana. Hindarkan faktor pemborosan, biaya, waktu, tempat, dsb.

d) Harus luwes (fleksibel)
Dalam hal ini perencanaan harus fleksibel, artinya setiap saat dapat dievaluir sesuai dengan perkembangan organisasi, situasi dan kondisi pada waktu tersebut. Pada dasarnya perencanaan itu disusun berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, namun dalam prakteknya sering terjadi berbagai penyimpangan yang tidak dapat dihindarkan.

e) Didasari partisipasi
Dalam pembuatan perencanaan hendaknya dapat diikutkan berbagai pihak untuk memperoleh masukan (input) agar lebih sempurna. Dengan adanya partisipasi, perusahaan akan memperoleh manfaat ganda, karena disamping rencana menjadi lebih baik, juga dapat menambah semangat kerja para karyawan (karena merasa ).

Manfaat Perencanaan bagi Organisasi
a) Sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan
b) Untuk memilih dan menetapkan skala prioritas
c) Untuk mengarahkan dan menuntun pelaksanaan kegiatan
d) Untuk mengurangi dan menghadapi ketidakpastian (uncertainly)
e) Mendorong tercapainya tujuan, misalnya kesejahteraan anggota, memperluas usaha dsb

Untuk Perencanaan bagi Organisasi
a) Falsafah                     f) Program
b) Kebijakan                  g) Aturan
c) Tujuan                        h) Jadwal
d) Strategi                       i) Anggaran
e) Prosedur                    j) Taktik, dll
Tahap-tahap Penyusunan Perencanaan
a) Menetapkan dan merumuskan tujuan
b) Melakukan analisis kesempatan/swot
c) Melakukan analisis sumber daya
d) Identifikasi dan Pengembangan alternative
e) Implementasi strategi
f) Pelaksanaan keputusan

B. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Pengertian Organisasi
“Organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerjasama, dimana kerjasama tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan tertentu”

Azas-azas Organisasi
Azas-azas organisasi adalah merupakan pedoman yang sejauh mungkin hendaknya dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan lancar
Adapun urutannya adalah :

1.   Perumusan tujuan jelas ;
Rumusan tujuan yang jelas untuk memudahkan penetapan haluan organisasi, pemilihan bentuk, pembentukan struktur, kebutuhan pejabat, kecakapan daya kreasi dari para anggota organisasi.

Gregor
, mengatakan :
Tujuan yang jelas adalah yang efektif menambah semangat semua anggota untuk bekerja kearah tujuan yang sama
2.   Pembagian Tugas;
Azas ini dapat diartikan sebagai :
a)   Perincian serta pengelompokan aktivitas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain dalam satuan organisasi.
b)   Perincian serta pengelompokan yang erat hubungannya satu dengan yang lain, untuk dilakukan oleh pejabat tertentu

3.   Koordinasi
Koordinasi adalah suatu azas yang menyatakan bahwa dalam suatu organisasi haru ada keselarasan aktivitas diantara satuan-satuan organisasi.
Adapun manfaat koordinasi adalah :
a)   Menghindarkan konflik
b)   Menghindarkan rebutan fasilitas
c)   Menghindarkan pekerjaan yang tumpang tindih
d)   Menjamin kesatuan sikap
e)   Menjamin kesatuan pelaksanaan, dll

Koordinasi dapat dilakukan dengan cara :
a)   Pertemuan informal
b)   Pertemuan resmi
c)   Mengangkat koordinasi
d)   Menggunakan buku pedoman, dsb


4.   Pelimpahan wewenang
Wewenang adalah hak seseorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik. Sedangkan pelimpahan adalah penyerahan.

5.   Rentangan Kontrol (Rentang kendali);
Rentangan control adalah jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan.
Sedangkan bawahan langsung adalah merupakan sejumlah pejabat yang langsung dibawah seorang atasan.
Yang perlu diperhatikan dalam rentang kendali adalah : Bahwa seseorang atasan tidak mungkin dapat memimpin bawahan sebanyak-banyaknya, karena kemampuan seseorang itu terbatas. Makin banyak bawahan, beban pimpinan makin berat, sehingga harus diperhatikan tidak hanya orang-orangnya saja tetapi hubungannya.

6.   Jenjang organisasi :
Jenjang organisasi adalah tingkat-tingkat satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas sampai bawah dalam suatu fungsi.
Inti jenjang organisasi menurut CAROLL L. SHARTLE, adalah “perbedaan antara peranan atasan dan bawahan”

7.   Kesatuan Perintah :
Kesatuan perintah berarti bahwa tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggungjawab kepada seorang atasan tertentu.

8.  Fleksibilitas :
Struktur organisasi harus sudah dirubah untuk disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjalan. Tetapi kalau dirubah justru menghambat kelancaran aktivitas, maka ini bukan fleksibilitas
Misalnya :
-      Perubahan tujuan
-      Penambahan tujuan
-      Perluasan aktivitas
-      Penambahan beban kerja dll
C.   ACTUATING (PENGGERAKAN UNTUK BEKERJA)
Koperasi hakekatnya dibangun untuk memberdayakan masyarakat dari kesulitan, kekurangan, kelemahan dan kemiskinan. Misi ini sangat erat kaitannya dengan pola pengaturan kelembagaan dari masyarakat itu (komunitas anggota koperasi) sendiri membangun kesejahteraan secara bersama-sama (goal). Untuk mencapai tujuan koperasi tersebut maka koperasi harus menunjukkan jatidirinya yang mandiri.
D. PENGAWASAN (CONTROLLING)
1)  Pengertian dan arti pentingnya;
“Pengawasan adalah merupakan tindakan atas proses kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, kemudian dilakukan perbaikan dan mencegah terulangnya kembali kesalahan tersebut”.

H. Koontz dan CO Donnel,
mengatakan bahwa :
Perencanaan dan Pengawasan ibarat kedua sisi dari mata uang yang sama (planning and controlling are
the two sides of the same coin)”

2)  Fungsi Pengawasan;
Melihat dari sasaran pengawasan, maka fungsi pengawasan adalah :
1. Mencegah terjadinya berbagai penyimpangan atau kesalahan.
2. Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi;
3. Untuk mendinamisir organisasi/koperasi serta segenap kegiatan manajemen lainnya;
4. Untuk mempertebal rasa tanggung jawab;

3)  Prinsip-prinsip Dasar Pengawasan ;
1. Adanya perencanaan tertentu dalam Pengawasan;
2. Adanya pemberian instruksi/perintah dan wewenang;
3. Dapat merefleksikan berbagai sifat dan kebutuhan dari berbagai kegiatan yang diawasi;
4. Pengawasan harus bersifat fleksibel;
5. Dapat merefleksikan pola organisasi

4)  Macam-macam Pengawasan;
Pengawasan dapat dibedakan dari berbagai sudut pandang, antara lain:
1. Dari subyek yang mengawasi :
- Pengawasan internal dan eksternal;
- Pengawasan langsung dan tidak langsung;
- Pengawasan formal dan informal;
- Pengawasan manajerial dan staf

2. Dari sudut obyek yang diawasi
:
- Material dan produk jadi, yang sasarannya:
  a) Kualitas produk/material dengan standar kualitas
  b) Kuanantitas produk/material dengan standar kuantitas

- Keuangan dan biaya, yang sasarannya:
  a) Anggaran dan pelaksanaannya
  b) Biaya-biaya yang dikeluarkannya
c) Pendapatan/penerimaan dalam bentuk uang

Waktu/time, sasarannya adalah :
a)      Penggunaan waktu
b)       Pemberian waktu/timing
c)       Kecepatan atau speed

Personalian, sasarannya :
a)      Tingkat kejujuran
b)       Kesetiaan/loyalitas
c)        Kerajinan dengan absensi
d)       Tingkah laku dan kesetiakawanan
5)  Waktu Pengawasan :
1. Pengawasan preventif, dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan
2. Pengawasan represif, dilakukan setelah terjadinya penyimpangan
6)  Sifat Pengawasan :
1. Inspektif, yaitu melakukan pemeriksaan setempat (on the spot), untuk mengetahui sendiri keadaan yang sebenarnya
2. Komporatif, yaitu membandingkan antara hasil dengan rencana yang ada.
3. Verifikatif, yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh staf, terutama pada bidang keuangan dan atau material.
4. Investigatif, yaitu melakukan penyelidikan untuk mengetahui terjadinya penyelewengan yang tersembunyi.

7)  Prosedur Pengawasan :

Langkah-langkah yang ditempuh meliputi :
1. Menetapkan rencana pengawasan;
2. Melaksanakan pengawasan;
3. Melakukan penilaian/evaluasi

8)  Teknik-teknik Pengawasan :

Agar dapat melakukan pengawasan efektif dan efisien, perlu teknik pengawasan sebagai berikut :
1. Pengawasan yang menitik beratkan pada hal-hal yang menyolok (control by exeption)
2. Pengawasan yang menitik beratkan pada pengeluaran
3. Pengawasan yang menitik beratkan pada orang-orang yang dipercaya (control through key person)
4. Pengawasan dengan menjalankan suatu rangkaian pemeriksaan/verifikasi/audit secara sistematis (control through audits)

 Sumber :
widiyarsih.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../Bab+VI.+Pola+Mjn+Kop.ppt

Nama Kelompok :

Fitri Apriyanti (24214311)
Indah Tririanti (25214280)

Kelas : 2EB09