1EB10
24214311
Pertanyaan :
1
1. Apa yang anda ketahui tentang
Perekonomian Indonesia? Jelaskan!
2. Jelaskan masalah yang menjadi
tantangan Perekonomian Indonesia dimasa yang akan datang?
3. Sebutkan 6 indikator pengelolaan
utang RI membaik versi pemerintah?
4. Jelaskan pembangunan berwawasan nusantara?
5. Mengapa sektor industry dapat
berkembang pesat di Indonesia?
6. Sebutkan ciri utama perekonomian
Indonesia?
7. Sebutkan factor-faktor penyebab krisis di Indonesia tahun 1998!
8. Tuliskan kebijakan pemerintah dalam
mengatasi krisis?
9. Mengapa saat ini Indonesia sedang
giat membangun infrastruktur di
Indonesia bagian timur?
10. “Mendapat keuntungan/laba maksimal
dengan biaya/usaha marjinal” menurut anda,pernyataan ini benar/salah? Jika benar,kenapa? Jika
tidak apa yang di lakukan?
Jawaban
1. Perekonomian Indonesia adalah ?
Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan
ekonomi yang meningkat.dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin
meningkat kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain.
dengan pendapatan nasional per tahun indonesia mampu memberikan
kemajuan.ekonomi makro yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi saat ini.salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat
dilihat dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama
kinerja perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi.
Di lihat dari sedikit perekonomian makro dibidang
perbankan ini dapat kita rasakan pertumbuhan ekonomi itu meningkat.Bank Indonesia (BI) memperkirakan
pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan I-2011 masih akan tumbuh tinggi, yakni di
kisaran 6,4 persen. Sehingga, sepanjang tahun ini, perekonomian Indonesia
diproyeksikan tumbuh di kisaran 6-6,5 persen.
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengungkapkan hal itu dalam rapat kerja dengan Komisi XI (membidangi keuangan dan perbankan) DPR, Senin (14/2). “Prospek perekonomian ke depan akan terus membaik dan diperkirakan akan lebih tinggi,” kata Darmin.
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengungkapkan hal itu dalam rapat kerja dengan Komisi XI (membidangi keuangan dan perbankan) DPR, Senin (14/2). “Prospek perekonomian ke depan akan terus membaik dan diperkirakan akan lebih tinggi,” kata Darmin.
Dia mengatakan, permintaan domestik masih akan
menjadi penopang utama kinerja perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor,
serta investasi, juga akan tumbuh pesat. Ia menambahkan, Indonesia sudah
melalui tantangan yang di 2010. Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di
tahun lalu, yakni 6,1 persen, akan mempermudah mencapai target pertumbuhan di
2011. Meski demikian, inflasi tinggi masih akan menjadi tantangan serius di
tahun ini.
2. Poin pertama dari peringatan tersebut
adalah perekonomian di masa kedepan akan semakin terintegrasi ditandai adanya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlangsung pada tahun 2015.
"Globalisasi ekonomi ini tidak dapat kita cegah, kompetisi akan semakin ketat, semua itu memberi peluang sekaligus tantangan bagi kita" ujarnya.
Kedua, ekonomi masa depan akan ditandai fenomena teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin menunjukan intervensinya terhadap perekonomian. "Negara yang tidak mempunyai inovasi dalam pembangunan ekonomi, maka dia tidak akam mampu mengembang daya saing produk dalam negerinya. Ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi kita," lanjutnya.
Peringatan ketiga adalah semakin tinggi tuntutan keadilan serta tuntutan penurunan kemiskinan secara global serta tuntutan untuk meningkatan kualitas kehidupan umat manusia. Hal ini akan dibarengi dengan makin tingginya tuntutan akan pembanguan ekonomi berkelanjutan yang merupakan peringatan keempat bagi Indonesia.
Hatta menambahkan poin kelima yang haru smenjadi perhatian adalah bergesernya kutub pembangunan dari barat ke arah timur terutama kawasan Asia Pasifik. Saat ini tercatat 48% pedagangan dunia berada di kawasan Asia Pasifik ditandai dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi.
"53% GDP dunia ada dikawasan ini serta 70% iklim investasi tergantung pada kawasan ini," jelasnya.
Keenam, lanjut Hatta, negara-negara barat akan mulai mengalami penuaan dimana lebih dari separuh penduduk dibelahan dunia barat dalam kondisi tua tahun 2025. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya regenerasi yang membuat penduduk di Asia akan menjadi semakin produktif. "Soal produktifitas ini juga menjadi tantangan bagi SDM kita," katanya.
Dua peringatan terakhir yang harus diperhatikan indonesia adalah dunia tengah merumuskan tataran ekonomi global, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, keseimbangan, dan berkelanjutan. Serta poin kedelapan adalah sekitar 23% penduduk di dunia merupakan umat islam yang tersebar diberbagai macam negara, yang akan memberikan kontribusinya kepada perekonomian dunia melalui konsep ekonomi syariah.(Dny/Shd)
"Globalisasi ekonomi ini tidak dapat kita cegah, kompetisi akan semakin ketat, semua itu memberi peluang sekaligus tantangan bagi kita" ujarnya.
Kedua, ekonomi masa depan akan ditandai fenomena teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin menunjukan intervensinya terhadap perekonomian. "Negara yang tidak mempunyai inovasi dalam pembangunan ekonomi, maka dia tidak akam mampu mengembang daya saing produk dalam negerinya. Ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi kita," lanjutnya.
Peringatan ketiga adalah semakin tinggi tuntutan keadilan serta tuntutan penurunan kemiskinan secara global serta tuntutan untuk meningkatan kualitas kehidupan umat manusia. Hal ini akan dibarengi dengan makin tingginya tuntutan akan pembanguan ekonomi berkelanjutan yang merupakan peringatan keempat bagi Indonesia.
Hatta menambahkan poin kelima yang haru smenjadi perhatian adalah bergesernya kutub pembangunan dari barat ke arah timur terutama kawasan Asia Pasifik. Saat ini tercatat 48% pedagangan dunia berada di kawasan Asia Pasifik ditandai dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi.
"53% GDP dunia ada dikawasan ini serta 70% iklim investasi tergantung pada kawasan ini," jelasnya.
Keenam, lanjut Hatta, negara-negara barat akan mulai mengalami penuaan dimana lebih dari separuh penduduk dibelahan dunia barat dalam kondisi tua tahun 2025. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya regenerasi yang membuat penduduk di Asia akan menjadi semakin produktif. "Soal produktifitas ini juga menjadi tantangan bagi SDM kita," katanya.
Dua peringatan terakhir yang harus diperhatikan indonesia adalah dunia tengah merumuskan tataran ekonomi global, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, keseimbangan, dan berkelanjutan. Serta poin kedelapan adalah sekitar 23% penduduk di dunia merupakan umat islam yang tersebar diberbagai macam negara, yang akan memberikan kontribusinya kepada perekonomian dunia melalui konsep ekonomi syariah.(Dny/Shd)
3. Pertama,
utang nominal bertambah tapi PDB naik tajam sehingga rasio utang/PDB turun
tajam terutama sejak 2005.
Kedua, tambahan pinjaman luar negeri netto negatif sejak 2005, artinya Indonesia membayar pinjaman luar negeri jauh lebih besar dari penarikan pinjaman baru.
Ketiga, utang yang bertambah (nominalnya) adalah dalam bentuk Surat Berharga Negara (SUN & Sukuk) rupiah yang diterbitkan di dalam negeri agar dapat mengurangi pinjaman luar negeri sekaligus mendorong pengembangan pasar modal.
Keempat, rezim sebelum Pemerintahan saat ini mengandalkan penjualan aset negara melalui privatisasi dan penjualan aset bank rekap.
Kedua, tambahan pinjaman luar negeri netto negatif sejak 2005, artinya Indonesia membayar pinjaman luar negeri jauh lebih besar dari penarikan pinjaman baru.
Ketiga, utang yang bertambah (nominalnya) adalah dalam bentuk Surat Berharga Negara (SUN & Sukuk) rupiah yang diterbitkan di dalam negeri agar dapat mengurangi pinjaman luar negeri sekaligus mendorong pengembangan pasar modal.
Keempat, rezim sebelum Pemerintahan saat ini mengandalkan penjualan aset negara melalui privatisasi dan penjualan aset bank rekap.
Kelima, dalam sejarah kredit rating RI, selama rezim sebelum SBY
pernah mengalami 'SELECTIVE DEFAULT' 2 kali. Rahmat menjelaskan, artinya
perekonomian negara dianggap brengsek dan tidak bisa bayar utang.
"Sejak 2005 peringkat RI membaik dan tahun 2009 Moody's justru memperbaiki outlook rating RI dari stable ke POSITIF, meskipun di tengah krisis banyak negara rating turun termasuk negara maju seperti Jepang, UK dan kemungkinan AS," tegasnya.
Keenam, BPK telah memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian atas bagian anggaran pengelolaan utang.
"Artinya khusus untuk pengelolaan utang, BPK telah memberikan nilai terbaik baik,
meskipun LKPP secara keseluruhan masih disclaimer karena masih adanya kelemahan
pengeloaan keuangan di berbagai Kementerian/Lembaga," tutur Rahmat.
Ia menjelaskan, setiap penambahan utang harus melalui mekanisme APBN dengan persetujuan DPR. Pengelolaannya dilakukan Pemerintah (Menkeu, Meneg PPN/Ketua Bappenas, BI,) dan pengawasan pasar Surat Berharga Negara (SUN dan Sukuk) oleh Bapepam-LK.
"Selalu dilakukan rekonsiliasi data utang secara periodik oleh Depkeu dan BI," tambah Rahmat.
Dikatakannya, pengumuman Moody's pada 11 Juni 2009 mengakui dalam hal utang, Indonesia masih dalam batas aman. Moody's beberapa waktu lalu memang menaikkan outlook peringkat utang Indonesia dari 'stabil' menjadi 'positif'.
Ia juga mengungkapkan, rasio utang Indonesia terus turun:
"Sejak 2005 peringkat RI membaik dan tahun 2009 Moody's justru memperbaiki outlook rating RI dari stable ke POSITIF, meskipun di tengah krisis banyak negara rating turun termasuk negara maju seperti Jepang, UK dan kemungkinan AS," tegasnya.
Keenam, BPK telah memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian atas bagian anggaran pengelolaan utang.
"Artinya khusus untuk pengelolaan utang, BPK telah memberikan nilai terbaik baik,
meskipun LKPP secara keseluruhan masih disclaimer karena masih adanya kelemahan
pengeloaan keuangan di berbagai Kementerian/Lembaga," tutur Rahmat.
Ia menjelaskan, setiap penambahan utang harus melalui mekanisme APBN dengan persetujuan DPR. Pengelolaannya dilakukan Pemerintah (Menkeu, Meneg PPN/Ketua Bappenas, BI,) dan pengawasan pasar Surat Berharga Negara (SUN dan Sukuk) oleh Bapepam-LK.
"Selalu dilakukan rekonsiliasi data utang secara periodik oleh Depkeu dan BI," tambah Rahmat.
Dikatakannya, pengumuman Moody's pada 11 Juni 2009 mengakui dalam hal utang, Indonesia masih dalam batas aman. Moody's beberapa waktu lalu memang menaikkan outlook peringkat utang Indonesia dari 'stabil' menjadi 'positif'.
Ia juga mengungkapkan, rasio utang Indonesia terus turun:
- Tahun 1995: 29%
- Tahun 1996: 24%
- Tahun 1997: 38%
- Tahun 2009: 32%.
"Ini jelas lebih rendah dari sebelum masa krisis 1998," pungkas Rahmat.
4. Pembangunan berwawasan nusantara adalah
pembangunan yang berwawasan ruang. Pembangunan berwawasan ruang (ekonomi
regonal) tersirat dalam argumentasi Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan
sebab-sebab daerah miskin kurang mampu berkembang secepat seperti yang terjadi
di daerah yang lebih kaya (Suroso, 1994).
5. karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang
sangat melimpah yang menjadikan Indonesia berpotensi untuk maju dalam sektor
industry seperti industry baja,tekstil,gas,pupk dll serta berkat kerja sama
pemerintah dengan masyarakat menjadikan Indonesia bisa berkembang di dalam
sektor indrusti.
6.
Perekonomian Indonesia memiliki ciri
- ciri utama antara lain :
- Peranan dominan koperasi bersama dengan perusahaan negara dan perusahaan swasta. Semua bentuk badan usaha didasarkan pada asas kekeluargaan dan prinsip hamoni.
- Manusia dipandang secara utuh, bukan semata - mata makhluk ekonomi tetapi juga makhluk sosial.
- Adanya kehendak sosial yang kuat ke arah agalitarianisme atau kemerataan sosial.
- Prioritas utama terhadap terciptanya suatu perekonomian nasional yang tangguh.
- Pengandalan pada sistem desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan - kegiatan ekonomi diimbangi dengan perencanaan yang kuat sebagai pemberi arah bagi perkembangan ekonomi.
7. 1. Yang
pertama, stok hutang luar negeri swasta yang sangat besar dan umumnya berjangka
pendek, telah menciptakan kondisi bagi “ketidakstabilan”. Hal ini diperburuk
oleh rasa percaya diri yang berlebihan, bahkan cenderung mengabaikan, dari para
menteri di bidang ekonomi maupun masyarakat perbankan sendiri menghadapi
besarnya serta persyaratan hutang swasta tersebut.
2. Yang kedua, dan
terkait erat dengan masalah di atas, adalah banyaknya kelemahan dalam sistem
perbankan di Indonesia. Dengan kelemahan sistemik perbankan tersebut, masalah
hutang swasta eksternal langsung beralih menjadi masalah perbankan dalam
negeri.
3. Yang ketiga, sejalan
dengan makin tidak jelasnya arah perubahan politik, maka isu tentang
pemerintahan otomatis berkembang menjadi persoalan ekonomi pula.
4. Yang keempat,
perkembangan situasi politik telah makin menghangat akibat krisis ekonomi, dan
pada gilirannya memberbesar dampak krisis ekonomi itu sendiri.
8.
Masalah-masalah tersebut dapat diatas dengan
cara memberikan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kebijakan
tersebut adalah kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
A. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter
adalah kebijakan dari otoritas moneter (bank sentral) dalam bentuk pengendalian
agregat moneter (seperti uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan)
untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan.
Kebijakan moneter
adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan
tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera.
Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin
requirement“, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam
usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah
lain.
Dalam kebijakan
moneter terdapat 2 jenis kebijakan moneter, antara lain:
· Kebijakan moneter longgar (easy money policy)
untuk menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi
pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada
saat perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan ini juga disebut
kebijakan ekspansif dimana tujuan utamanya adalah menambah uang beredar.
· Kebijakan moneter ketat (tight money policy)
untuk mengurangi / membatasi jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada
saat perekonomian mengalami inflasi.
Kebijakan
ini juga disebut sebagai kebijakan kontraktif. Dalam kebijakan uang ketat
terdapat 6 cara untuk mengatasi inflasi atau untuk mengurangi jumlah uang
beredar, yaitu:
a. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi
pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau
membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah
jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun,
bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual
surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara
lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan
SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
b. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas
diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat
bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan
uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang
bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya
menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
c. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement
Ratio)
Rasio
cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah
dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah
jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan
jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
d. Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan
moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan
memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan
pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi
jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank
sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
e. Kredit selektif
Politik
bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat
pemberian kredit
f. Politik sanering
Ini
dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada
tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi
Rp.1
B. Kebijakan Fiskal
Kebijakan
Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi
perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk
mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada
pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Kebijakan
yang digunakan dalam kebijakan fiskal adalah kebijakan anggaran / politik
anggaran, yaitu:
a. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan
Fiskal Ekspansif.
Anggaran
defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari
pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik
digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
b. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan
Fiskal Kontraktif.
Anggaran
surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar
daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika
perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk
menurunkan tekanan permintaan.
c. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran
berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan
pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian
anggaran serta meningkatkan disiplin.
Kebijakan
fiskal dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Kebijakan Fiskal Ekspansioner yaitu
peningkatan belanja pemerintah dan/atau penurunan pajak yang dirancang untuk
meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini
adalah untuk meningkatkan produk domestik bruto dan menurunkan angka
pengangguran.
b. Kebijakan Fiskal Kontraksioner adalah
pengurangan belanja pemerintah dan/atau peningkatan pajak yang dirancang untuk
menurunkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini
adalah untuk mengontrol inflasi.
9.Pada saat ini sudah hampir menjadi
kesimpulan umum bahwa infrastruktur adalah fundamental perekonomian Indonesia.
Bahwa daerah atau kawasan Indonesia Timur merupakan wilayah strategis guna
membangkitkan potensi nasional. Oleh karena itu hari ini adalah saat yang tepat
guna meletakkan kemauan bersama menyusun konsep pembangunan infrstruktur
kawasan Timur Indonesia yang bersumber pada kesadaran penguasaan teknologi dan
keunggulan sumberdaya daerah.
Pemetaan kebutuhan
infrastruktur lima tahun ke depan berdasarkan jenis inftrastruktur seperti;
jalan, listrik, gas, air bersih, pelabuhan, telekomunikasi, moda transportasi,
dan lain-lain serta berdasarkan tipologi kewilayahan.
Perumusan
pembiayaan infrastruktur dan sumber pembiayaannya. Pengkajian kerangka
regulasi yang ada dan merekomendasikan penyempurnaan kerangka tersebut guna
mendukung prioritas pembangunan dan pembiayaan infrastruktur
Penyusunan strategi
pembangunan dan pembiayaan infrastruktur ini diharapkan dapat menghasilkan peta
pembangunan infrastruktur yang jelas di masa yang akan datang sehingga
pemerintah mempunyai dokumen yang lengkap terhadap pembangunan infrastruktur.
Oleh karena itu,
ruang lingkup dari penyusunan strategi ini mencakup seluruh aspek potensi
ekonomi wilayah Indonesia Timur sebagai rumusan strategis pembangunan
infrastruktur nasional, baik berdasarkan subsektor jenis infrastruktur dan
maupun tipologi kewilayahan dengan basis pendekatan potensi.
Penyusunan strategi
pembangunan dan pembiayaan infrastruktur kawasan timur Indonesia diharapkan
dapat menghasilkan Master Plan di bidang infrastruktur yang akan mendukung
skenario pembangunan era baru ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.
Master Plan ini diharapkan dapat memuat berbagai data dan informasi mengenai pembangunan
dan pembiayaan infrastruktur berdasarkan skala prioritas pembangunan dan
regulasi yang mendukung arah pembangunannya.
10.
Menurut saya benar,karena dengan mancari laba maksimum
salah satu caranya dengan pendekatan marjinal.
Perhitungan laba dilakukan
dengan membandingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba
maksimum akan tercapai pada saat MR = MC.
π = TR – TC Laba maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi π(δ π /δQ) sama dengan nol dan nilainya sama dengan nilai turunan pertama TR (δTR/ δQ atau MR) dikurangi nilai turunan pertama TC (δTC/ δQ atau MC). Sehingga MR – MC = 0. Dengan demikian, perusahaan akan memperoleh laba maksimum bila ia berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC.
π = TR – TC Laba maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi π(δ π /δQ) sama dengan nol dan nilainya sama dengan nilai turunan pertama TR (δTR/ δQ atau MR) dikurangi nilai turunan pertama TC (δTC/ δQ atau MC). Sehingga MR – MC = 0. Dengan demikian, perusahaan akan memperoleh laba maksimum bila ia berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC.
Maaf jika ada kesalahan dan terimakasih
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar