Minggu, 01 Oktober 2017

ETIKA DALAM BISNIS

Etika dalam Bisnis

1.      Pengertian Etika dalam Bisnis
Etika Bisnis adalah suatu standar perilaku yang ditunjukkan oleh personal,perusahaan maupun masyarakat guna memberikan kemudahan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan bisnis. Sebagai contoh etika dalam bisnis adalah sebagai berikut :
a.      Bersikap Jujur
Bersikap jujur merupakan poin penting dalam segala bidang termasuk juga dalam berbisnis. Karena dengan berperilaku jujur kita akan mendapatkan kepercayaan oleh klien.
b.      Integeritas
Integertitas merupakan sikap konsistensi antara perkataan, pemikiran dan juga perbuatan.
c.       Menepati Janji
Seorang pelaku bisnis akan mudah dipercaya oleh klien jika ia bisa menepati janji.
d.      Bersikap Adil
Bersikap adil juga menjadil hal penting yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin bisnis mereka tidak boleh memanfaatkan jabatan untuk memihak pada salah satu karyawan atau yang lainnya.
e.      Bersikap Loyal
Bersikap loyal atau sepenuh hati dalam melakukan bisnis menjadi hal penting. Dengan bersikap loyal kita bisa membedakan masalah pribadi dan juga masalah perusahaan.
f.        Peduli
Pelaku bisnis juga harus memiliki rasa peduli yang tinggi agar dapat tercipta suasana perusahaan yang kondusif.
g.      Sikap Menghargai
Sebagai pelaku bisnis kita harus bisa saling menghargai satu sama lainnya agar perusahaan bisa dijalankan bersama-sama.
h.      Mematuhi Aturan
Jelas dalam prilaki  bisnis antara klien dan juga pihak perusahaan harus saling mentaati peraturan yang ada guna memperlancar kegiatan bisnis.
i.        Menjaga Reputasi
Setiap pelaku bisnis mau itu pemimpin perusahaan, staf ataupun karyawan harus bisa sama sama menjaga nama baik perusahaan.
j.        Berjiwa Kepemimpinan

Pelaku bisnis harus memiliki jiwa pemimpin agar bisa mengemban dan bertanggung jawab atas setiap pekerjaannya.

1.      Tujuan dan Fungsi Etika Bisnis
Setiap dasar perilaku dibuat pasti memiliki tujuan dan juga fungsi masing-masing. Sama halnya denga etika bisnis juga memiliki tujuan dan fungsi. Tujuannya yaitu menjalankan sebuah bisnis sesuai dengan peraturan demi kelancaran kegiatan perusahaan. Serta fungisnya yaitu mencegah dan juga mengurangi tindak kecurangan dalam bisnis baik dari pihak internal maupun eksternal.

1.      Lingkungan Bisnis yang mempengaruhi perilaku etika
a.      Budaya Berorganisasi
Dalam berbisnis berarti kita menciptakan suatu budaya organisasi baru dalam perusahaan.  Dengan budaya organisasi yang baik nantinya akan berdampak baik juga dengan setiap individu perusahaan. Mereka akan mengetahui pemberdayaan apa yang diberikan perusahaan kepada setiap karyawanya.
b.      Ekonomi Lokal
Keadaan Ekonomi perusahaan akan mempengaruhi kondisi ekonomi limgkungan. Dengan banyaknya tenaga kerja dari lingkungan sekitar akan meningkatkan kondisi ekonomi sekitarnya.
c.       Reputasi Perusahaan dalam Komunitas
Setiap perusahaan harus strategis dalam memilih lingkungan. Karena lingkungan yang baik juga akan meiningkatkan kerjasama perusahaan dengan lingkunganna.

1.      Kesaling Ketergantungan antara Bisnis dan Masyarakat
Bisnis merupakan bagian dari masarakat maka dari itu pelaku bisnis juga harus mengikuti segala norma-norma yang berlaku pada masyarakat sekitar. Bisnis selalu terkait dan berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Etika perilaku bisnis dalam masyarakatvadapun sebagia berikut :
a.      Hubungan dengan Karyawan
Dalam setiap perusahaan selalu ada hubungan antara pemimpin perusahaan dan juga karyawannya. Pemimpin perusahaan mempunyai hak penuh untuk melakukan tindakan pada karyawannya selagi masih dalam batas wajar. Seperti pemecatan, penurunan pangkat ataupun pembukaan lowongan pekerjaan.
b.      Hubungan Bisnis dengan Konsumen
Hubungan bisnis dengan konsumen menjadi hal yang penting untuk dijaga agar konsumen selalu merasa puas dengan membeli atau menggunakan produk yang kota jual. Sebagai pelaku bisnis kita harus menjaga kepuasaan konsumen dengan selalu menjaga etika pergaulan kita contohnya seperti jangan terlalu sering mengubah kemasan produk karena akan membuat konsumen merasa bingung atau pemberian garansi pada produk yang kita jual.
c.       Hubungan Antar Bisnis
Hubungan ini juga merupakan salah satu hubungan penting karena menyangkut kerjasama perusahaan dengan perusahaan lain. Seperti distributor, pesaing dll.
d.      Hubungan dengan Investor
Perusahaan dengan status Go Public harus bisa menjaga hubungan baik denga para investor dengan cara memberikan informasi yang benar kepada setiap investor mereka.
e.      Hubungan dengan Lembaga Kuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan contohnya dengan lembaga pajak pemerintah haruslah baik supaya memperlancar kinerja perusahaan dimasa mendatang.

1.      Kepedulian Pelaku Bisnis pada Etika
Setiap bisnis yang baik bukan hanya dilihat dari tercapai laba yang diinginkan tetapi juga dilihat dari etika perusahaan yang baik. Etika perusahaan yang baik akan membuat pemimpin terbiasa mengambil keputusan dengan mempertimbangkanya secara matang. Dalam menciptakan perilaku bisnis yang baik kita harus memperhatikan banyak hal seperti :
a.      Pengendalian Diri
Jika kita sudah bisa menujukan standar moral yang baik maka segala sesuatu bisa dikendalikan termasuk diri sendiri. Pengendalian diri sangat penting untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam tindakan kita.
b.      Pengembangan Tanggung Jawab Sosial
Sebagai pelaku bisnis kita dituntut menjadi pribadi yang sempurna, kita harus mempunyai standar moral yang baik termasuk juga kepada lingkungan sosial. Tak luput seorang pelaku bisnis harus menerapkan tanggung jawab sosial seperti mengadakan kegiatan Coorporate Social Responsibility (CSR).
c.       Mempertahankan Jati Diri
Sebagai pelaku bisnis kita harus bisa mempehankan jati diri dan tidak mudah terpengaruh dengan orang lain.
d.      Menciptakan Persaingan yang Sehat
Pelaku Bisnis dengan moral yang baik akan selalu menggunakan cara-cara yang baik untuk menjalankan bisnisnya. Pelaku bisnis harus menciptakan persaingan yang sehat agar tidak ada yang dirugikan.
e.      Konsekuen dan Konsisten dengan Setiap Aturan
Sebagai pelaku bisnis kita harus bisa terima setiap keputusan dan juga dampak dari keputusan yang kita ambil barulah bisa tercipta persaingan yag sehat.

1.      Perkembangan dalam Etika Bisnis
Setiap kegiatan yang dilakukan harus meiliki etika agar tujuannya bisa tercapai dengan baik. Etika bisnis menjadi salah satu yang paling sering dibicarakan masyarakat karena memang perkembangannya yang pesat. Etika berbisnis dari dulu memang sudah ada namun dengan seiringan berjalannya waktu etika bisnis mulai lebih dihilngkan sehingga masih banyak perusahaan yang mementingkan laba tanpa dibarengi dengan etika bisnis yang baik.
a.      Tahun 1960
Etika bisnis pada tahun 1960 banyak sekali aksi demonstrasi akibat dari ketidakpuasan.  Tahun 1960an pertama kalinya muncul akan kesadaran akan masalah ekologis perindustrian terutama terhadap lingkungan hidup seperti pencemaran udara, air tanah dll dan juga mulai diadakannya mata kuliah baru yaitu business and society and corporate social responsibility.
b.      Tahun 1970
Etika Bisnis mulai lahir di Amerika Serikat banyak filsuf yang terlibat dalam mengadaan etika berbisnis karena memang sedang banyak krisis moral di AS pada tahun tersebut. Norman E.Bowie mangatakan etika bisnis disebabkan karena adanya interdisipliner yaitu tentang konferensi etika bisnis oleh Universitas Kansas.
c.       Tahun 1980
Etika Bisnis menyebar ke Eropa dan berkembang disana. Mulai banyak perguruan tinggi yang mengadakan mata kuliah etika bisnis. Dan berkembang sampai saat ini.
d.      Tahun 1990
Di Indonesia sendiri etika bisnis juga mulai berkembang semenjak menjadi fenomena global. Banyak sekali perguruan tinggi yang mulai mengajarkan etika bisnis pada mahasiswa mereka sampai dengan pengadaan organisasi yang berkaitan. Misalnya seperti Lembaga Studi dan Pengembangan Etika Usaha Indonesia (LSPEU Indonesia).

1.      Etika Bisnis dan Akuntan
Setiap profesi harus dibarengi dengan etika bisnis. Profesi yang harus dibarengi dengan etika yang baik adalah seorang akuntan. Seorang akuntan harus memiliki moral yang baik agar tidak adanya tindakan KKN atau korupsi,kolusi dan nepotisme. Setiap akuntan juga meiliki standar perilaku yang harus dipatuhi. Standar  mutu seorang akuntan bisa dilihat dari kepercayaan klien terhadap jasa akuntan. Aturan yang harus dipatuhi oleh profesi akuntan dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).  Pada tahun 1973 untuk pertama kalinya IAI mengeluarkan kode etik profesi akuntan di Indonesia kemudian disempurnakan  dalam kongres IAI tahun 1981, 1986, 1994 dan terahir tahun 1998. Akuntan publik adalah akuntan yang berkerja dalam kantor akuntan publik, dimana kantor akuntan public menyediakan banyak jasa keuangan seperti auditing, atestasi dan jasa konsultasi. Kode etik IAI terdiri dari 3 bagian yaitu :
a.      Prinsip Etika Akuntan
b.      Aturan Etika Akuntan
c.       Interpretasi Aturan Etika Akuntan

Adapun penjelasanya sebagai berikut:
a.      Prinsip Etika
1.      Tanggung Jawab Profesi
Setiap anggota harus mempertimbangkan keputusan dengan baik secara moral.
2.      Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban mendahulukan kepentingan public dari pada kepentingan pribadi sehingga menujukkan prfesionalismenya dalam bekerja.
3.      Integeritas
Setiap anggota harus memiliki kualitas dalam menjaga kepercayaan publik.
4.      Objektivitas
Setiap anggota harus bersikap adil,jujur dan tidak memihak.
5.      Kompetensi Profesional
Setiap anggota harus orang yang memang berkompeten dibidangnya dan mempunyai pengalaman.
6.      Kerahasiaan
Dalam kegiatan auditing setiap anggota harus bisa menjaga rahasia para klien yang diauditnya.
7.      Perilkau Profesional
Setiap anggota harus menghindari perbuatan yang dapat mengurangi tingkat profesi.
8.      Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan profesinalitasnya sesuai dengan standar teknis yang berlaku.

b.      Aturan Etika
Aturan etika disahkan oleh Rapat Anggota Kompartemen. Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber dari prinsip Etika yang ditetapkan oleh IAI.
Berikut aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
1.      Independensi
Setiap anggota harus menjaga independensi di dalam memberikanjasa auditing.
2.      Integeritas dan Obyektivitas
Anggota harus mempertahankan integeritasnya dan obyektivitasnya dalam menjalankan tugas dan harus bebas dari hasutan dan mencegah terjadinya salah saji material.

3.      Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
a.      Standar Umum
b.      Kepatuhan terhadap standar
c.       Prinsip-prinsip akuntansi

Contoh Kasus :

PT. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN)

PT. Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) ini merupakah satu perusahaan yang bergerak dibidang penyedia perbankan. Bank ini merupakan Bank Usaha Milik Negara (BUMN) pertama yang didirikan pada tahun 1987. Selama berkembanganya bank BTN juga mengalami perkembangan yang baik sampai pada tahun 2003 Bank BTN melakukan restrukturisasi perusahaan. Restrukturisasi perusahaan yang dilakukan secara menyeluruh tersebut telah tertulis dalam persetujuan RJP berdasarkan surat Menteri BUMN tangga 31 Maret 2003 dan ketetapan direksi Bank BTN tanggal 3 Desember 2004. Setelah berhasil mendaftar transaksi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK eba) di Bapepam, Bank BTN melakukan listing transaksi di BursaEfek Indonesia. Sama dengan jenis bidang lainnya Bank BTN juga memiliki standar etika bisnis yang harus di terapkan pada setiap karyawan Bank BTN.
Pada November 2016 BTN melaporkan dugaan kasus pemalsuan deposito, laporan tersebut terkait dengan kegagalan pencairan deposito sebelum jangka waktu pencairan. Kasus tersebut memakan korban 4 perusahaan dengan total kerugian hampir 300 Miliar. Para korban yaitu PT. Asuransi Jiwa Mega Indonesia, PT. Asuransi Umum Mega, PT. Surya Artha Nusantara Finance dan PT. Indosurya Inti Finance. Menanggapi laporan tersebut Bank BTN melakukan investigasi lanjut, hasilnya perseroan menemukan bilyet deposito tersebut secara kasat mata dinyatakan palsu. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyesalkan kasus yang menimpa salah satu nasabahnya di Jawa Timur. Oknum karyawan berinisial FAW (28) menggelapkan uang deposito milik nasabah hingga miliaran rupiah. Kasus ini sedang ditangani oleh Polres Banyuwangi.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Irwan Lubis mencatat ada tiga hal yang                    dilanggar BTN :

1.      Ketentuan mengenai pentingnya mengetahui secara rinci nasabahnya diantaranya dengan mewajibkan pembukaan rekening dilakukan secara tatap muka. Sementara BTN menghilangkan prosedur ini.
2.      Pengendalian internal yang tidak berjalan.
3.      Adanya  indikasi kuat terjadina konspirasi antara pegawai bank dengan mediator pemilik dana.


Sejauh ini, Polda Metro Jaya menetapkan empat tersangka yaitu dua kepala kantor kas BTN,seorang pegawai Asuransi Jiwa Mega Indonesia dan seoranga pegawai Surya Artha Nusantara Finance dan saat ini mereka dijerat dengan pasal penipuan dan pemalsuan oleh Kejaksaan Tinggi Jakarta. Upaya-upaya terus dilakukan oleh Bank BTN demi mengembalikan nama baik perusahaan seperti memperkuat manajemen pengelolaan tindak kejahatan,memperbaiki sistem pembuatan rekening nasabah dan memperkuat komitmen untuk menjalankan GCG (Good Coorporate Governance).

Referensi:


Nama : Fitri Apriyanti
Kelas  : 4EB09
NPM : 24214311

Tidak ada komentar:

Posting Komentar